TAMU ISTIMEWA
MARHABAN YA RAMADHAN
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia,
musim yang agung, yang di dalamnya Alloh Swt melipatgandakan pahala dan
memperbanyak pemberian, serta membukakan pintu-pintu kebaikan bagi semua orang
yang menginginkannya. Bulan ini adalah bulan yang penuh kebaikan dan berkah,
bulan pemberian dan kasih sayang, bulan yang diturunkan kepadanya Al-Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai bukti mengenai bimbingan serta
sebagai pembeda antara yang salah dan yang benar. Bulan ini adalah bulan yang
diliputi rahmat, ampunan dan keselamatan dari siksa neraka. Sepertiga yang
pertama darinya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan sepertiga
terakhir darinya adalah selamat (terbebas) dari siksa neraka, mengenai hal ini
telah masyhur dibicarakan dalam akhbar dan atsar sahabi.
Bulan Ramadhan adalah bulan baik dan berkah
yang Alloh Swt limpahkan dengan berbagai keutamaan antara lain :
1.
Bulan
Al Quran
Alloh Subhanahu wata’ala telah menurunkan
kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk kepada umat manusia, sebagai obat penawar
kepada kaum Mukminin, penunjuk pada jalan yang lurus, penyuluh kepada jalan
yang benar, dan pada malam lailatul qadar di bulan Ramadhan yang berkebajikan,
Allah pemilik Arsy Yang Agung berfirman :
Surat AlBaqarah ayat 185 yang artinya : “Pada bulan Ramadhan yang diturunkan AlQuran,
sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan dari petunjuk, dan memperbedakan
(antara hak dan yang batil); maka barangsiapa yang hadir diantara kamu di bulan
itu hendaklah ia berpuasa”.
2.
Pintu Surga
dibuka, pintu neraka ditutup
Rasulullah Saw bersabda sebagaimana
diriwatkan dalam Kitab Shahih Bukhari dam Shahih Muslim : “Bila bulan Ramadhan datang,
maka dibukalah pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta
diikatlah setan-setan”.
Dibukanya pintu-pintu surga pada bulan ini
disebabkan banyaknya amal saleh yang dikerjakan orang, sekaligus untuk
menggemarkan orang-orang beramal. Sedangkan ditutupnya pintu-pintu neraka
dikarenakan sedikitnya kemaksiatan yang dilakukan oleh orang-orang beriman.
Adapun diikatnya setan-setan memiliki pengertian bahwa mereka tidak dapat
mengganggu orang-orang baik itu sebagaimana yang dapat mereka lakukan pada
bulan lain.
3.
Lailatul
Qadar
Alloh Subhanahu wata’ala berfirman mengenai
Lalilatul Qadar dalam surat Al-Qadr ayat 1 – 5 yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah
menurukan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Di Bulan Ramadhan Alloh Swt menganugerahkan
pula lima perkara khusus yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat
sebelumnya, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a :
“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima
perkara yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya : (1) Bau mulut
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. (2) Para
malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga mereka berbuka. (3)
Setiap hari Allah menghias surga-Nya sambil berkata, ‘Hamba-hamba-Ku yang saleh
ingin melepas beban dan penderitaannya dan mereka rindu untuk memasukimu.’ (4)
Pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa
mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lain. (5) Mereka diampuni oleh
Allah Swt pada malam yang terakhir dari bulan itu. Para sahabat bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, karena
orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan
pekerjaannya.”
Rasullullah Saw bersabda : ‘Aatakum Romadhon sayyidussyahru
famarhaban bihi waahlan.’ ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, rajanya bulan,
sambut dan hormatilah Ramadhan.’
Marhaban ya Ramadhan.
Daftar
Pustaka :
-
Buku “Berpuasa
seperti Rasulullah”. Saliem Al-Hillali dan Ali Hasan Ali Abdul Hamied. Penerbit
Gema Insani Press.
-
Buku “Majelis
Ramadhan”. Syekh Muhammad Bin Shalih Utsaimin. Penerbit Gema Insani Press.
-
Buku “Keluargaku
di Bulan Ramadhan”. DR. Abdul Wahid Al Wakil. Penerbit Gema Insani Press.