Kamis, 18 Mei 2017

TAMU ISTIMEWA MARHABAN YA RAMADHAN

TAMU ISTIMEWA
MARHABAN YA RAMADHAN

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, musim yang agung, yang di dalamnya Alloh Swt melipatgandakan pahala dan memperbanyak pemberian, serta membukakan pintu-pintu kebaikan bagi semua orang yang menginginkannya. Bulan ini adalah bulan yang penuh kebaikan dan berkah, bulan pemberian dan kasih sayang, bulan yang diturunkan kepadanya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai bukti mengenai bimbingan serta sebagai pembeda antara yang salah dan yang benar. Bulan ini adalah bulan yang diliputi rahmat, ampunan dan keselamatan dari siksa neraka. Sepertiga yang pertama darinya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan sepertiga terakhir darinya adalah selamat (terbebas) dari siksa neraka, mengenai hal ini telah masyhur dibicarakan dalam akhbar dan atsar sahabi.
Bulan Ramadhan adalah bulan baik dan berkah yang Alloh Swt limpahkan dengan berbagai keutamaan antara lain :
1.     Bulan Al Quran
Alloh Subhanahu wata’ala telah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk kepada umat manusia, sebagai obat penawar kepada kaum Mukminin, penunjuk pada jalan yang lurus, penyuluh kepada jalan yang benar, dan pada malam lailatul qadar di bulan Ramadhan yang berkebajikan, Allah pemilik Arsy Yang Agung berfirman :
Surat AlBaqarah ayat 185 yang artinya : “Pada bulan Ramadhan yang diturunkan AlQuran, sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan dari petunjuk, dan memperbedakan (antara hak dan yang batil); maka barangsiapa yang hadir diantara kamu di bulan itu hendaklah ia berpuasa”.
2.    Pintu Surga dibuka, pintu neraka ditutup
Rasulullah Saw bersabda sebagaimana diriwatkan dalam Kitab Shahih Bukhari dam Shahih Muslim : “Bila bulan Ramadhan datang, maka dibukalah pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta diikatlah setan-setan”.
Dibukanya pintu-pintu surga pada bulan ini disebabkan banyaknya amal saleh yang dikerjakan orang, sekaligus untuk menggemarkan orang-orang beramal. Sedangkan ditutupnya pintu-pintu neraka dikarenakan sedikitnya kemaksiatan yang dilakukan oleh orang-orang beriman. Adapun diikatnya setan-setan memiliki pengertian bahwa mereka tidak dapat mengganggu orang-orang baik itu sebagaimana yang dapat mereka lakukan pada bulan lain.
3.    Lailatul Qadar
Alloh Subhanahu wata’ala berfirman mengenai Lalilatul Qadar dalam surat Al-Qadr ayat 1 – 5 yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurukan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Di Bulan Ramadhan Alloh Swt menganugerahkan pula lima perkara khusus yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a :
Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya : (1) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. (2) Para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga mereka berbuka. (3) Setiap hari Allah menghias surga-Nya sambil berkata, ‘Hamba-hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaannya dan mereka rindu untuk memasukimu.’ (4) Pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lain. (5) Mereka diampuni oleh Allah Swt pada malam yang terakhir dari bulan itu. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekerjaannya.”
Rasullullah Saw bersabda : ‘Aatakum Romadhon sayyidussyahru famarhaban bihi waahlan.’ ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, rajanya bulan, sambut dan hormatilah Ramadhan.’
Marhaban ya Ramadhan.

Daftar Pustaka :
-          Buku “Berpuasa seperti Rasulullah”. Saliem Al-Hillali dan Ali Hasan Ali Abdul Hamied. Penerbit Gema Insani Press.
-          Buku “Majelis Ramadhan”. Syekh Muhammad Bin Shalih Utsaimin. Penerbit Gema Insani Press.
-          Buku “Keluargaku di Bulan Ramadhan”. DR. Abdul Wahid Al Wakil. Penerbit Gema Insani Press.