KITAB :
MUKHTASHAR AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
(RINGKASAN
AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH)
ASSYAIKH
IBROHIM AL HAMMAD
Kajian
diberikan oleh Ustadz AbdusSalam, Lc di LPI
Yogyakarta
Nama-nama
lain ahlus sunnah wal jama’ah :
- Ahlussunnah
wal jamaah
- Ahlussunnah
- Ahlul
jamaah
- Aljamaah
- Assalaf
assholih
- Ahlul
atsar
- Ahlul
hadits
- Al
fariqoh an najiyah
- At
Thoifah al manshuroh
- Ahlul
ittiba’
1. Diantara
kekhususan ahlus sunnah wal jamaah adalah keselamatan dan sukses. Aqidah yang
benar bagaikan kapal yang mengantarkan orang ke dalam keselamatan. Dan barang
siapa yang memegang aqidah tersebut maka ia selamat dan sukses, sedangkan yang
tidak akan tenggelam dan binasa.
2. Diantara
salah satu kekhususan aqidah ahlus sunnah wal jamaah adalah ekslusif, istimewa,
(farid = wahid). Maka aqidah ahlus sunnah wal jamaah adalah istimewa, tidak ada
duanya, ekslusif. Jika aqidah ini adalah khusus/ istimewa, maka para
pemegang aqidah ini juga istimewa. Dan jalan mereka keras, sehingga tujannya
sudah jelas.
3. Aqidah ahlus sunnah wal jamaah akan memberikan perlindungan kepada para pemeluknya dari
ketidakketentuan, keberantakan, dan ketidakjelasan karena manhajnya berdasar
yang jelas, paten (tidak goyah), tidak berubah. Maka
pemeluknya akan selamat dari mengikuti hawa nafsu dan selamat dari
ketidakjelasan sehingga dia jelas dan membagi antara yang wala’ dan bara’. Maka
dia pun akan selamat dari pemikiran yang tidak konsentrasi, lari dari suatu
masalah, dan kebingungan. Maka ia akan mengetahui siapa yang harus diloyali dan
mana yang harus dibenci. Dan dia men…. apa yang menjadi hak dan kewajiban. Sesungguhnya
aqidah ahlus sunnah wal jamaah itu memberikan kepada para pemeluknya ……, ……..,
kenyamanan lahir dan batin. Dia tidak gelisah, goyah, gundah gulana dalam
pemikirannya. Karena aqidah ini akan menghubungkan seorang muslim dengan Allah
Swt. Maka ia pun akan … terhadap Allah
4. Diantara
kekhususan aqidah ahlus sunnah wal jamaah adalah tujuannya khusus (jelas).
Selain itu, perbuatannya juga jelas. Pemeluknya selalu selamat dari
penyelewengan-penyelewangan peribadahan kepada Allah Swt.
5. Diantara
kekhususan ASWJ adalah mempengaruhi perbuatan dan akhlak serta muamalah. Dimana
aqidah ASWJ menyuruh ahlinya dengan setiap kebaikan dan melarang kepada segala
keburukan. Menyuruh untuk adil, tidak berlebih dan juga tidak dikurang
(tengah-tengah). Dan melarang dalam bentuk kezhaliman dan dari segala bentuk
penyelewengan dalam beribadah.
Khoshoisul aqidatil Islamiyah – Aqidatu Ahlissunnati wal jama’ati
Kekhususan
Aqidah Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah :
Lil
aqidatil Islamiyata – aqidata ahlissunnati wal jama’ati – khoshoishu aqidatu,
Laa tuujadu fi ayyi aqidatin akhra, wa laa ghorwa fi dzalik, idz anna tilkal
aqidatu tustamadu minal wahyi lladzi laa ya’tihil batihilu mim baina yadaihi
walaa min kholfihi.
Aqidah
islam -aqidah ahlus sunnah wal jama’ah- adalah aqidah yang memiliki beberapa kekhususan/
keistimewaan, yang tidak ditemukan pada aqidah yang lain, dan tidak ada keraguan
padanya, sesungguhnya aqidah itu disandarkan/ diambil dari wahyu yang tidak terdapat
padanya kebatilan baik dari depan dan maupun dari belakangnya.
(Al Fushilat ayat 42 : “Yang tidak datang kepadanya (Al
Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari
Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”)
Wa min
tilkal khoshoishu maa yalii :
Dan
diantara kekhususan aqidah ahlussunnah wal jama’ah adalah sebagai berikut :
i.
Salaamatu
mashdaritthalaqi : wa dzalika bi’timaadihaa ‘alal kitabi wassunati,
waijma’issalafis sholih, fahiya mustaqotu min dzalikan nab’us shofi, ba’idan
‘an kadaril ahwai wassyubuhati.
Wa hadzihil khoshishotu
laa tuujadu fi syattal madzaahibu wal milalu wannihalu ghoirol aqidatil
islamiyyati – aqidati ahlussunnati wal jama’ati
1. Selamatnya pengambilan dalil : demikian hal itu karena
sandarannya kepada Al quran dan Sunnah, dan ijma’ salafus sholih, maka baginya
terambil dari mata air yang jernih, jauh dari hawa nafsu yang keruh dan
keraguan.
Dan
kekhususan ini tidak ditemukan pada berbagai mazhab (kepercayaan), dan agama dan
mazhab selain aqidah islam ahlussunnah wal jama’ah.
ii.
Annaha taquumu ‘alattaslimillahi
ta’ala walirosulihi sholllahu wa’alaihi wasallam: wa dzalika liannaha ghoibu,
wal ghoibu yaquumu ‘alattaslim.
Fattaslimi bil ghoibi
min a’zhomi shifatil mu’mininal lati madahamullohu biha, kama fi qoulihi ta’ala
: “dzalikal kitabu laa roiba fiihi hudal lilmuttaqin. Alladzina yu’minuna bil
ghoibi..” (albaqoroh : 2-3)
Dzalika annal ‘aqulu
laa tadrikul ghoiba, wa laa tastaqillu bima’rifatis syaroi’, la’ajziha wa
qushuriha, fakama anna sam’al insani qhosiru, wabashoru kalilu, waquwwatuhu mahdudatu-
fakadzalika ‘aqlahu, fatu’inul imanu bil ghoibi wattaslimillahi ‘azza wa jalla
2. Sesungguhnya aqidah ahlus sunnah wal jamaah dilandasi oleh
penyerahan diri kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw dan itu sesungguhnya ghoib,
dan perkara ghoib berlandaskan pada penyerahan diri.
(Penyerahan diri/
taslimillah, contoh : Kisah Zaenab bin Rujasy didatangi Nabi untuk dilamar
untuk Zaid bin Harits. (bentuk taslimillah. Turun ayat QS Al Ahzab : 36)
Maka
menyerahkan diri terhadap persoalan ghoib dari sifat utama orang-orang mukmin
yang memuji Allah, sebagaimana dalam firman Allah Swt :
QS.
Al Baqoroh ayat 2 – 3 : “Kitab (Al Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib ….”
Demikian
itu pahami bahwasanya
ketidakmengertian perkara ghoib, dan tidak mencakupi mengenal syariat, karena
keterbatasan dan keterbatasannya, maka sebagaimana sesungguhnya keterbatasan
pendengaran manusia, dan keterbatasan penglihatannya, dan keterbatasan kekuatannya. Maka demikian pula
akalnya membantunya untuk beriman kepada perkara ghoib dan penyerahan diri
kepada Allah Swt.
3. Aqidah
ahlussunnah wal jama’ah sesuai dengan fitrah yang lurus, akal yang sehat.
Aqidah ahlusunnah wal jama’ah cocok dengan fitrah yang lurus, sesuai dengan
akal yang jernih, kosong/ bebas dari segala syahwat dan keraguan.
Berbeda
dengan keyakinan atau tradisi pada masa jahiliyah. Contoh pada masa jahiliyah,
pernikahan yang sering terjadi yakni seorang perempuan didatangi oleh tiga orang laki-laki
kemudian digauli. Setelah hamil lalu melahirkan, laki-laki yang pernah
menggauli dikumpulkkan untuk dicari kecocokan dengan anak yang baru dilahirkan.
Ini tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Padahal
Allah Swt memuliakan perempuan dengan tanggungjawab yang besar dalam mengurusi
keluarganya.
4. Sanadnya
bersambung kepada Rasulullah Saw dan tabi’in dan imam-imam agama, baik
perkataanya, perbuatannya, maupun ketetapannya. Dan kekhususan ini sesungguhnya
diakui daripadanya …? Maka tidaklah ditemukan –dengan bertahmid kepada Allah-
asal dari usul ketetapan ahlussunnah wal jamah – tidak ada padanya usul atau
…dari kitab dan sunnah, atau dari salafus sholih, dengan perbedaan …
Berbeda
dengan aqidah selainnya, contoh LDII ada istilah manqul: pembelajaran yang
sampai kepada gurunya. Ada sistem pengajaran yang disangsikan yaitu adanya tingkatan
guru. Mewajibkan pajak yang melebihi syariat dan ada pula syariah taqiyah yaitu
berpura-pura. Di dalam islam, ilmu itu siapapun boleh dan berhak menerimanya.
5. Jelas,
Mudah dan Terang. Maka aqidah ahlussunnah wal jama’ah itu mudah dan jelas dan
jelasnya matahari pada pertengahan siang, maka tidaklah remang-remang/
samar-samar di dalamnya, dan tidak samar, dan tidak ..?
Maka
…
6. Selamatnya
dari keguncangan, paradoksi/ perbenturan, dan keserupaan/ kerancuan, maka tidak
ada sesuatu hal yang kita dapatkan dari itu semua. Bagaimana tidak dan dia adalah wahyu yang
tidak terdapat padanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya.
Dan
hak/ kebenaran tidak akan guncang, tidak ada perbenturan, dan kerancuan.
Bahkan
menyamai antara satu dengan yang lain dan membenarkan antara satu dengan yang
lain.
Annisa’
ayat 82 : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al
Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang
banyak di dalamnya.”
Ada
pertanyaan-pertanyaan yang muncul karena kita tidak mengetahui tentang agama
ini. Contoh wanita/ istri yang menentang suami.
Nabi
Ismail as didatangi ayahnya yakni Nabi Ibrohim as. Namun Ismail tidak berada di
rumah, sehingga Ibrohim hanya bertemu dengan istrinya. Saat Ibrohim bertanya
tentang kehidupan keluarganya, istri ismail menjawab bahwa keluarganya
menderita, suaminya jarang di rumah, dan sebagainya. Maka Ibrohim menitipkan
pesan kepada Ismail yaitu “Ubah anak tangga pintu rumah” yang berarti untuk menceraikan
istrinya. Ismail setelah mengetahui pesan itu lalu menceraikan istrinya.
Kemudian menikah dengan wanita yang lain. Saat ibrohim berkunjung untuk yang
kedua kalinya ia mendapatkan jawaban yang bagus dari menantunya mengenai
kehidupan keluarga Ismail.
Maka ia pun berpesan agar disampaikan kepada Ismail
untuk “anak tangga rumah ini dikokohkan” yang artinya tetap pelihara keluarga
ini.
Lalu
sering timbul pertanyaan: Kenapa gak dinasehati dulu ? (pertanyaan yang sering
dilontarkan ibu-ibu). Jawabannya yaitu :
- Itu
adalah syariat yang ada pada Nabi Ibrohim
- Wahyu
dari Allah
7.
Sesungguhnya pada aqidah ahlus sunnah wal jama’ah terdapat di dalamnya hal-hal
yang membingungkan, namun sesungguhnya
hal itu bukanlah kemustahilan, yakni di dalam aqidah islamiyah apa-apa yang
membingungkan akal, dan apa-apa yang membingungkan kefahaman, terutama terhadap
perkara yang ghaib, adzab kubur dan nikmat kubur, shirath, telaga, surga dan
neraka, dan tata cara/ kaifiyah sifat Alloh Azza Wa Jalla.
Kadang
membingungkan hakikat pada perkara ini, kaifiyah/ tata caranya, akan tetapi
tidak mustahil untuk menyerahkannya, patuh, karena itu bersandar pada wahyu
yang diturunkan : “Yang tidak berkata-kata berdasarkan nafsu”.
11.
Mengangkat ketinggian derajat pemiliknya.
12.
13.
Kekhususan/
Ciri – Ciri Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Sebagaimana
aqidah ahlussunnah wal jama’ah memiliki keistimewaan dan memiliki nilai lebih dibandingkan
yang lain, begitu pula……
Dan
diantara kekhususan yang … padanya ahlus sunnahh wal jama’ah yaitu :
1. Mencukupkan
sumber pengambilan keputusan dalilnya dari kitab dan sunah, dan mereka
mengambil aqidah yang jernih, ibadah, muamalah, perangai, akhlak dari manhaj
ini.
Segala sesuatu yang sesuai
dengan kitab maka mereka menerimanya dan menetapkannya, sedangkan segala
sesuatu yang menyalahi al Quran dan Sunah maka mereka maka akan menolaknya
kepada orang yang mengatakannya siapapun orangnya.
2.
Menerima (tidak protes) terhadap nash-nash yang ada, dan memahaminya sebagaimana
apa yang ada pada manhaj/ metode salaf sholeh, maka mereka menerimanya terhadap
semua nash-nash yang ada, apakah mereka memahami di dalam syariat tersebut
ataukah tidak. Dan tidak menentang nash-nash yang ada yang tidak masuk akal
dengan akal mereka, dan memahami nash-nash yang ada sebagaimana yang dipahami
salaf sholih.
3.
Mengikuti dan meninggalkan segala jenis bid’ah : Mereka tidak mendahului atas
Allah dan Rasulnya (Al Hujurat : 1) :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasulnya[1407] dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
|
[1407]. Maksudnya orang-orang
mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah
dan RasulNya.
|
Dan
mereka tidak meninggikan suara atas suara nabinya (Al Hujurat : 2) :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu
melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang
keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain,
supaya tidak hapus (pahala) amalanmu[1408], sedangkan kamu
tidak menyadari.
|
[1408]. Meninggikan suara lebih
dari suara Nabi atau bicara keras terhadap Nabi adalah suatu perbuatan yang
menyakiti Nabi. Karena itu terlarang melakukannya dan menyebabkan hapusnya
amal perbuatan.
|
Dan
tidak pantas seseorang untuk ridho kepada seseorang yang meninggikan suaranya
pada Rasul.
Berbeda
dengan pelaku bid’ah yang sesat, yaitu orang-orang yang berlaku bid’ah di dalam
agama, yang menambah-nambahi pada hal-hal yang tidak sesuai dengan wahyu Allah
Swt. Tidakkah jelek apa yang mereka kerjakan.
Sesungguhnya
orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang
yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan
pahala yang besar. (Al Hujurat : 3)
Penjelasan
Pada
zaman khalifah umar, ada dua orang yang melakukan keributan di dekat masjid Nabawi dan dekat makan
Rasul. Umar lalu marah dan bertanya dari mana mereka berasal. Mereka katakan
dari Thoif, kota yang jauh dari madinah, yakni 450 km ke arah mekah lalu
disambung lagi 100 km ke arah Thoif. Mereka bukan orang madinah, sehingga tidak
dihukum oleh umar, sebab orang madinah mesti ngerti bahwa tidak boleh
meninggikan suara di dekat makam rasul.
4.
Kecenderungan/ kepedulian/ perhatian terhadap Kitab Al Quran dan Sunnah : Maka
mereka (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) menaruh perhatian pada Al Quran dengan
menghafal dan membacanya, serta memahaminya. Dan kepada Hadits dirayah dan
riwayahnya.
Berbeda
dengan selain mereka yakni dari golongan ahli bidah yang mana menaruh perhatian/
kecenderungan pada perkataan guru-guru mereka lebih besar dari pada kecenderungan
pada Al Quran dan Sunnah.
Penjelasan
:
Alhamdulillah
saat ini telah banyak gerakan-gerakan hifzhul Quran, dan ada pula sekolah-sekolah
yang menjadikan hafalan Quran
sebagai patokan kenaikan tingkat (kelas).
Untuk
menjadi hifzhul quran merupakan sebuah pekerjaan yang berat, karenanya
orang-orang yang sungguh-sungguh dan diberikan karunia oleh Allah Swt sajalah
yang dapat mengerjakannya.
Hadits
dirayat : berkenaan dengan ilmu musthalah, hadits riwayat berkenaan dengan
riwayat itu sendiri. Hadits dirayat dan riwayat ini dalam ilmu quran adalah asbabun
nuzul.
Pepatah
arab yang artinya : Al Quran dan Sunnah di taruh di atas kepala.
Pengalaman
ustad Abdussalam dalam berdakwah di Kalimantan, yakni ketika diminta untuk
menjelaskan memainkan rebana di dalam masjid. Ustad menggunakan metode dakwah
dengan menggunakan penjelasan dari Nurudddin al Bur’i. Ulama’ yang dihormati di
kalimantan untuk menjelaskan mengenai keharaman memainkan rebana dalam masjid.
5.
Hujjah mereka pada sunnah yang shohih dan dan meninggalkan perbedaan antara
mutawatir dan ahad, baik dalam perkara hukum atau perkara aqidah. Mereka
melihat diterimanya suatu hadis selama hadis itu shohih dari nabi sekalipun
hadis ahad.
Penjelasan
: Ada suatu kaum di kalangan umat muslim yang tidak meyakini kebenaran hadis
ahad sekalipun hadis itu shohih. Ini bertentangan dengan syariat. Ada banyak
hadis shohih yang ahad.
6.
Tidak ada pada mereka sesorang imam yang diagungkan, yang tidak diambil
perkataannya secara menyeluruh, dan meninggalkan apa yang diselisihi Rasulullah
Saw, adapun selain Rasul maka perkataannya ditimbang melalui Al Quran dan
Sunah. Apa yang sesuai maka akan diterima, sedangkan jika tidak sesuai maka
akan ditolak. Dan mereka memiliki keyakinan bahwasanya perkataan sesorang bisa
diterima dan bisa ditolak, kecuali perkataan Rasulullah Saw.
Adapun
selain dari itu semua dan dari orang yang memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap madzhab, mereka mengambil perkataan gurunya semuanya, walaupun
menyalahi dalil.
Penjelasan
:
Kelompok-kelompok
yang menyimpang dari ajaran Islam mesti memiliki ketuanya. LDII, Syiah, kelompok-kelompok
ini membatasi diri/ tertutup dan memiliki pemimpin yang diagungkan.
Padahal
Islam tidak menuntunkan seperti itu. Dalam hal menuntut ilmu saja, tidak ada
pembagian tingkatan menuntut ilmu seperti dikenal di LDII, sebelum ke guru itu
harus ke guru yang sana.
Tabi’
tabi’in suka mengambil hadits yang sifatnya langsung :
Ex
:
Rasul
à
Abu Hurairah à
Umar bin Khatab à
Tabi’in
Abu
Hurairah dan Umar masih hidup dalam satu masa tertentu, maka tabi’in suka
mengambil ilmu dari Abu Hurairah. Ini dikenal dengan nama sanad Ali (sanad yang
tinggi), yang merupakan sanad terbaik.
Dalam
hal diterima atau ditolaknya suatu perkataan, Imam Malik dalam satu kesempatan
khotbahnya menyampaikan bahwa hanya perkataan Rasul saja yang harus diterima
secara utuh.
Para
ulama’ dalam berdakwah semestinya mendapat dukungan dari umara’.
7.
Ahlussunnah Wal jamaah adalah mereka yang paling mengetahui terhadap Rasulullah
Saw, mereka mengetahi petunjuknya, perbuatannya, perkataannya, penetapannya.
Oleh karena itu ahlussunnah wal jamaah mereka orang yang paling mencintai Rasul
Saw dan sangat mengikuti
Sunah Rasulullah Saw.
Penjelasannya
:
Orang
yang hidup pada zaman Rasul adalah orang yang terbaik. Analoginya : Kampus UGM
semakin dahulu lulusannya samakin baik, bisa jadi karena yang mengajar sekarang
bukan generasi awal (juga masalah kharisma).
Kecintaan
pada Nabi Saw : Abu Bakar ra.
saat menemani rasul di gua tsur saat hijrah menuju madinah.
Bagaimana
untuk menggapai kemuliaan umat muslim sekarang ini :
-ta’muru
bil ma’ruf
-tanhauna
anil munkar
-tu’minuna
billah
Kaum
bani israel dilaknat oleh Allah Swt melalui lisan Dawud dan Isa karena tidak
mau malarang perbuatan munkar.
-Menggabungkan
antara nash-nash pada satu masalah, contoh mudah menggabungkan antara nash,
antara nash-nash memiiliki kesamaan, dan menolak syubhat kepada hukum-hukum yang
sifatnya jelas/ pasti maka mereka .. diantara nash-nash syar’i yang sifatnya
tidak terpisah, dan mereka menolak atau mengembalikan perkara-perkara yang
mutasyabih kepada yang jelas sehingga mereka sampai kepada kebenaran.
Ali
Imron : 7
Al
kahfi : 22
8.
9.
10.
11.
Mengumpulkan antara ilmu dan ibadah, berbeda dengan kelompok selainnya, ….
12.
Dan mengambil sebab akibat
13.Mengumpulkan
antar tawassu’ (berlaku longgar/ lapang/ luas) dunia dan bolehnya berlaku zuhud
adalah meninggalkan kegemerlapan dunia, ahlus sunnah wal jamah tidak …
Dan
berusaha untuk mencari kehidupan dan hendaknya seseorang mencukupi untuk
dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi
tanggungannya dan tidak kepada orang lain (merasa cukup).
Dan
ridho sekalipun sedikit yang dia raih untuk kehidupan dunia, sesungguhnya
hakekat zuhud adalah zuhudnya hati.
14.
Mengumpulkan/ menggabungkan rasa takut , rasa berharap, dan rasa cinta. Ketika
seseorang berdakwah maka yang perlu diperhatikannya adalah bahwa disampaikannya
terlebih dahulu hal-hal yang pokok, utama. Misalnya menanamkan tauhid dulu
dengan benar baru setelah itu mengajarkan perkara ibadah. Dan mengajarkan fardu-fardu
terlebih dahulu baru kemudian mengajarkan rawatib dan tawafil dalam ibadah
sholat.
Analogi
rasa takut, harap dan cinta ini adalah dikala ujian.
Mau
pergi ujian takut tidak bisa dan takut pada pengawas yang jujur dan sangat
tegas, setelah melalui ujian kita
berharap hasilnya baik. Dan
ujian tidak akan berhasil apabila hal yang diujikan tidak kita cintai.
Berlomba-lomba
dalam berbuat kebaikan
Dan
memohon kepada Allah Swt dengan berharap dan takut.
Golongan
orang-orang yang setengah-setengah dalam beragama :
-
Hanya sekadar cinta : zindiq
-
Hanya sekadar takut :
haruriy, khawarij Orang –orang yang keluar dari kepemimpinan yang hak. Ciri-ciri
mereka yaitu banyak beribadah, karena dorongan rasa takut. Takut neraka, tidak
berharap surga
-
Hanya berharap : murjiah,
berharap surga, tidak takut neraka
15.
Mengumpulkan diantara rahmat dan kasih sayang, keras dan keras sekali (tidak
ada kasih sayang sama sekali/ tidak ada rahmat). Menempatkan sikap lembut dan
keras dan mampu menempatkan diri pada keduanya.
-
Dalam arena dakwah kiakan
sering berhadapan dengan hal demikian.
-
Ahlus sunnah wal jamaah
berebeda dengan umat yang lain dimana umat yang lain itu mereka mengambil satu
sisi dari petunjuk nabi dan meninggalkan sisi yang lain, maka mereka mengambil
/ bersikap dengan sikap yang keras dalam semua keadaan.
-
Adapun ahlussunnah wal
jamah mereka mengumpulkan lembut dan keras, masing-masing ada pada tempatnya,
sesuai dengan maslahat yang terjadi dan sesuai dengan keadaan.
16.
Mengumpulkan diantara akal dan perasaan. Maka akal mereka kuat dan perasaan
mereka benar. Mi’yar atau sikap menimbang mereka mantap. Tidak menyalahkan sisi
akalnya atas perasaan, dan begitu pula sebaliknya. Akan tetapi mengumpulkan
keduanya atas kesempurnaan dari semua sisi, sekalipun perasaan mereka kuat dan
cerdik/ cerdas- hanya saja perasaan tersebut terkontrol dengan akal, dan akal
terkontrol dengan syariat.
17.
Keadilan
-
Keadilan merupakan sesutu
hal yang paling agung yang menjadi kekhususan ahlus sunnah wal jamaah, mereka
orang yang paling
adil, dan mereka lebih utama dalam mengamalkan perintah Allah :
-
Bahkan sampai-sampai
kelompok yang lain jika mereka berselisih, mereka meminta hukum kepada ahlus sunnah wal jama’ah.
18.
Amanah ilmiah
-
Maka amanah adalah hiasan
ilmu dan ruh daripada amanah itulah yang membuatkan keluarnya buah pada
sesuatu, enak rasanya (Sebagian orang bangga bila mampu memberikan referensi
pada asalnya. Yang tidak amanah adalah yang tidak menunjukkan referensinya).
-
Dan ahlus sunnah wal
jama’ah memiliki akidah (bejana/ tempat) yang tinggi pada perkara ini.
-
(Hadits Riwayah Bukhari berkata demikian)
-
Dan diantara mazhohir (hal
yang nampak/ terang/ contoh) amanah ilmiah pada mereka, yaitu amanah pada penukilan,
dan jauh dari tazwir (pemalsuan).
-
Memutarbalikkan fakta dan
menolak nash-nash, dan tahrif (berbeda dengan tashif). Tahrif dalam mustholah
hadis berarti seseorang yang merubah matan atau sanad.
-
Tashif contohnya seseroang
yang catatannya hilang.
-
Jika mereka memindahkan suatu pembahasan
dari musuhnya/ dari orang yang tidak mereka sepakati maka mereka pun berusaha
memindahkannya dengan sempurna.
-
Ahlus sunnah wal jama’ah berhujah dengan musuhnya,
mereka mengatakan kebenaran dengan apa adanya.
-
Sedangkan selain mereka,
maka mereka tidak mengambilnya sesuai dengan apa yang cocok dengannya.
-
Inilah yang dilakukan oleh
Orientalis, mengambil hanya hal yang sesuai dengan mereka dan menutupi
kebenaran.
-
Masalah dinar :
-
Milyun dulu tidak dikenal
dalam bahasa arab.
-
Tetapi mereka menggunakan
alfu alfin (seribu sekali seribu). Di Arab sana yang paling besar pecahan uang
adalah 500 riyal.
-
I dinar = 4,25 gram emas
-
1 dinar = 26.500 rupiah
-
1 dinar = 100 dirham
-
100 dolar = 375 rriyal
-
Dan meningggalkan apa yang selainnya,
agar mereka beragama sesuai dengan apa yang dia salin darinya (dalil) dan jika
benar maka akan ditetapkannya dan menolak yang batil sekalipun berat bagi dia.
Semua itu mereka ambil ambil dari dalil yang pasti dan penjelasan yang
gamblang.
-
Akan tetapi mereka memindah
pembicaran sesuai dengan...
-
Dan diantara contoh amanah
ilmiah adalah tidak membawakan pembahasan yang tidak memiliki banyak
kemungkinan.
-
Dalam kaidah ushul fiqh : “
Jika pembahasan mengandung banyak kemungkinan, maka tidak bisa dipakai sebagai
hujjah.”
-
Contoh : ada seorang ribut.
Barang ini milkinya udah dibeli. Namun orang lain mengkalim hal yang sama. Kaidah “
“Jika disana ada perselisihan dalam jual beli,
maka yang diambil adalah perkataan penjual.”
-
Contoh : orang yang
menceraikan
-
Istri mengaku sudah
dicerai. Disidangkan,
yang menang adalah suami, ketika bersumpah demi Alloh belum menceraikan.
-
Dan mereka menuturkan/
menyebutkan apa yang menjadi
hujjah / menguatkan buat mereka dan sesuatu yang membantah mereka, dan
sesungguhnya mereka akan kembali kepada kebenaran jika kejelasan datang mereka,
mereka tidak berfatwa dan tidak berhukum kecuali dengan apa yang mereka yang
ketahui.
-
Sebagaimana mereka orang yang
paling rakus/ semangat untuk menyandarkan perkataan kepadap pemiliknya (orang yang
berkata) dan mereka adalah orang yang paling jauh untuk menisbahkan kepada yang
bukan haknya.
19.
Pertengahan (Wasathiyah)
-
Wasatihyah bermakna :
tengah, adil, tidak besar dan tidak pula kecil.
-
Wasathiyah adalah salah
satu bagian dari paling agungnya apa-apa yang mengistimewakan ahlus sunnah wal
jama’ah. Maka sebagaimana sesungguhnya umat Islam ini adalah pertengahan di
antara umat-umat
yang ada yang cenderung kepada perkara ghuluw (berlebihan / melampui batas)
yang mudhorat, dan umat-umat yang condong kepada sikap ifroth / pengurangan
yang sifatnya mengantarkan pada kehancuran.
-
Maka demikian pula ahlus
sunnah wal jama’ah mereka berlaku adil diantara umat-umat para pelaku bid’ah
yang melakukan penyelewengan dari jalan yang lurus. Dan akan lebih tampak
dengan jeli sifat wasathiyah dalam berbagai urusan, baik dalam urusan/
pembahasan akidah, hukum, atau perangai, atau akhlak, atau selain itu.
-
Di dalam Al Quran, yang
paling banyak disebut nama Musa sebanyak
134 kali dan nama Firaun
sebanyak 66 kali. Keduanya dijumlahkan
berjumlah 200.
20.
Tidak adanya perselisihan pada dasar-dasar keyakinan dan akidah. Oleh karena
itu para salafus sholih tidak berselisih pada dasar diantara dasar-dasar pokok
agama,, dan kaidah-kaidah atau patokan-patokan keyakinan, maka perkataan mereka
pada nama-nama Allah Swt dan sifatnya dan perbuatannya adalah sama.
-
Berbeda dengan padndangan
kaum mu’tazilah yang tidak menyakini zat Allah Swt.
-
Maka perkataan ahlus sunnah
wal jamah mengenai iman, pengertian iman, pembahasan masalah iman adalah satu.
-
Amal adalah bagian dari
ibadah.
-
Dan perkataan mereka mengenai qodr (takdir) adalah
satu.
23. Pandangan
yang luas (si’atulufuq), tidak jumud,dan paling jauh memandang masalah dan
paling lapang dada di dalam menerima perselisihan dan palin gbaik di dalam
berusaha menerima udzur(kemakluman) / legowo. Mereka tidak kasar (tidak
antipati) untuk mendengar kebenaran,dan tidak sempit dadanya di dalam menerima
yang hak,dan tidak jual mahal (jaim) dari kebenaran dan mengambil yang hak
tersebut. Kemudian mereka tidak mewajibkan orang dengan ijtihadnya. Dan tidak
menyesatkan siapa yang dianggap menyelisihinya. Dan tidak sempit dalam
perkara-perkara ijtihadi. Dan diantara salah satu contoh di dalam pandangan
jauhnya mereka dari ashobiyah, yaitu ikut-ikutan dan kelompok-kelompok yang sifatnya
sempit.
24.
Orang yang paling baik akhlaknya
Dan
banyaknya sabar, lapang dada, tawadhu’, dan semangat dakwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar