KEUTAMAAN / FADHILAH BERPUASA RAMADHAN
Puasa termasuk ibadah yang paling
utama dan ketaatan yang besar. Rasulullah Saw mendorong umatnya menunaikan
puasa Ramadhan dengan menjelaskan keutamaan dan ketinggian kedudukannya karena
besarnya kedudukan ibadah yang berkerberkahan itu. Diantara keutamaan puasa antara
lain sebagai berikut :
1. Puasa telah diwajibkan oleh Allah Swt
kepada semua umat manusia sejak dahulu
Firman
Allah Swt dalam surat Albaqarah ayat 183 : “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
2. Puasa menjadi sebab diampuninya
dosa-dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan
Diantara
keutamaan puasa Ramadhan lainnya ialah bahwa puasa itu menjadi sebab
diampuninya dosa-dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan. Disebutkan di
dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi
Muhammad Saw bersabda “Barang siapa yang
berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan padala Allah, niscaya Allah
mengampuni dosanya yang telah lalu”.
Dalam
hadits yang lain, dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda
: “Shalat yang lima waktu, dari Jum’at ke
Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, menghapus dosa yang terjadi di antaranya,
apabila dijauhi dosa-dosa besar”.
3. Pahala berpuasa tidak terbatas
Keutamaan
berpuasa lainnya adalah bahwa pahala berpuasa tidak terikat atau dibatasi
dengan pelipatgandaan tertentu. Pahalanya tanpa hitungan sebagaimana Rasulullah
Saw bersabda dalam hadits qudsi :
“Allah telah berfirman : “Tiap-tiap amal anak
Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan
Aku sendiri yang akan memberi balasan kepadanya. Puasa itu perisai, karena itu
apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa janganlah ia mengucapkan
kata-kata yang buruk, keji, dan membangkitkan syahwat, serta jangan pula ia
membuat hiruk pikuk dan hingar bingar. Apabila ia dimaki atau ditantang oleh
seseorang hendaklah ia berkata : ‘Aku berpuasa, aku ini berpuasa. ‘ Demi Allah
yang diri Muhammad di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih baik dan
lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi yang harum semerbak. Orang
berpuasa itu mempunyai dua kesenangan; jika berbuka ia bergembira karena
berbukanya, dan ketika bertemu Rabb-nya ia bergembira karena puasanya.” (HR
Bukhari dan Muslim).
Di
dalam riwayat Imam Muslim disebutkan :
“Semua amal anak Adam adalah untuknya. Setiap
kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya sepuluh sampai tujuh ratus kali. Firman
Allah : ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan
memberikan balasan untuknya disebabkan ia telah meninggalkan syahwat dan makan
minumnya karena Aku.”
4. Puasa adalah perisai
Puasa
adalah perisai untuk menjaga orang yang berpuasa dari perkataan kotor, keji,
dan sejenisnya. Karena itulah beliau Rasulullah Saw berkata : “Jika seseorang dari kamu sedang berpuasa
maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula berbuat keji.”
Selain
itu, puasa juga membentengi orang yang berpuasa dari neraka sebagaimana
diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad yang baik dari sahabat Jabir r.a bahwa
Nabi Muhammad Saw bersabda : “Puasa
adalah perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari
siksaan neraka.”
5. Barangsiapa mengerjakan kebaikan akan
baik baginya
Firman
Allah Swt dalam Surat AlBaqarah ayat 184 : “Dan
bagi orang-orang yang kuat berpuasa, (tetapi amat berat untuk melakukukannya),
wajib membayar fidyah makan seorang miskin. Barangsiapa yang melakukan kebaikan
dengan sukarela, maka kebaikan itu teruntuk bagi dirinya, dan apabila kamu
berpuasa, itu terlebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
6. Syafaat kepada orang yang berpuasa
Diantara
keutamaan puasa lagi adalah akan memberi syafaat kepada orang yang berpuasa
kelak pada hari kiamat. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Nabi
Muhammad Saw bersabda :
“Puasa dan Al-Quran memberi syafaat kepada
hamba Alah pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah
menghalanginya makan minum dan memenuhi syahwatnya pada siang hari, maka
perkenankahlah aku memberi syafaat baginya.’ Dan Al-Quran pun berkata, ‘Aku
telah menghalanginya tidur pada malam hari, maka perkenankanlah aku memberi
syafaat baginya.’ Lalu syafaat keduanya diterima Allah.” (H.R.Ahmad).
Keutamaan-keutamaan
puasa itu tidak akan dapat diperoleh kecuali oleh orang yang melakukan puasa
dengan sunggu-sungguh serta menjaga adab-adabnya, karena itu marilah
bersungguh-sungguh dalam berpuasa dan jagalah batas-batasnya serta bertobatlah
kepada Rabb karena kekurangsempurnaan kita dalam menjalankannya.
Wallohu
a’lam bishshowab.
Daftar
Pustaka :
-
Buku
“Berpuasa seperti Rasulullah”. Saliem Al-Hillali dan Ali Hasan Ali Abdul
Hamied. Penerbit Gema Insani Press.
-
Buku
“Majelis Ramadhan”. Syekh Muhammad Bin Shalih Utsaimin. Penerbit Gema Insani
Press.
-
Buku
“Keluargaku di Bulan Ramadhan”. DR. Abdul Wahid Al Wakil. Penerbit Gema Insani
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar