Jumat, 26 Mei 2017

Kasih Sayang

Kasih Sayang

Islam adalah agama kasih sayang. Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat amalan yang baik dan berkasih sayang.
Dari Abu dzar ra., ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda kepada saya : “Janganlah kamu sekali-kali meremehkan kebaikan, walaupun hanya dengan menunjukkan wajah (raut muka) yang manis apabila kamu berjumpa dengan saudaramu.” (HR Muslim)
Dari Abul Khattab (Qatadah) ia berkata : “Saya bertanya kepada Anas : “Apakah para sahabat Rasulullah Saw. itu biasa berjabat tangan?” Ia menjawab : “Ya.” (HR Bukhari)
Dari Al Barra’ ra., ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Dua orang Islam yang bertemu kemudian mereka berjabat tangan maka dosa kedua orang tersebut diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR Abu Dawud)
Anjuran untuk berkasih sayang
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “ Nabi Saw. mencium Al Hasan bin Ali ra., kemudian Al Aqra’ bin Habis berkata : “Sesungguhnya saya mempunyai sepuluh anak, tetapi saya tidak pernah mencium seorangpun dari mereka.” Maka Nabi Saw bersabda : “Barangsiapa tidak mengasihi maka tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Al Barra’ Azib ra., ia berkata : “Rasulullah Saw memerintahkan kepada kami untuk menjenguk orang sakit, mengiring jenazah, mendoakan orang bersin (yang memuji Allah), menepati sumpah, menolong orang teraniaya, memenuhi undangan dan menyebarluaskan salam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadits qudsi: “Pada hari kiamat, Allah Azza Wa Jalla berfirman : “Hai anak Adam (manusia) ! Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Anak adam menjawab : “Wahai Tuhanku, bagaimana aku mesti menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam.” Allah berfirman : “Tidakkah kamu tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, tetapi kamu tidak mau menjenguknya. Tidakkah kamu tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya, niscaya kamu menemukan Aku ada di sisinya. Wahai anak Adam, Aku minta makan kepadamu tetapi kamu tidak mau memberi makan kepada-Ku.” Anak Adam menjawab : “Wahai Tuhanku, bagaimana saya mesti memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah berfirman : “Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan kepadamu tetapi kamu tidak mau memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya makan niscaya kamu mendapatkan hal itu tertulis di sisi-Ku. Wahai anak Adam, Aku minum makan kepadamu tetapi kamu tidak mau memberi minum kepada-Ku.” Anak Adam menjawab : “Wahai Tuhanku, bagaimana saya saya mesti memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah berfirman : “Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu tetapi kamu tidak mau memberinya minum. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya makan niscaya kamu mendapatkan hal itu tertulis di sisi-Ku. (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar