Kasih Sayang
Islam adalah
agama kasih sayang. Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat
amalan yang baik dan berkasih sayang.
Dari Abu dzar
ra., ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda kepada saya : “Janganlah kamu sekali-kali meremehkan kebaikan, walaupun hanya dengan
menunjukkan wajah (raut muka) yang manis apabila kamu berjumpa dengan saudaramu.”
(HR Muslim)
Dari Abul
Khattab (Qatadah) ia berkata : “Saya bertanya kepada Anas : “Apakah para
sahabat Rasulullah Saw. itu biasa berjabat tangan?” Ia menjawab : “Ya.” (HR
Bukhari)
Dari Al Barra’
ra., ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Dua orang Islam yang bertemu kemudian mereka berjabat tangan maka dosa
kedua orang tersebut diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR Abu Dawud)
Anjuran untuk berkasih sayang
Dari Abu
Hurairah ra., ia berkata : “ Nabi Saw. mencium Al Hasan bin Ali ra., kemudian
Al Aqra’ bin Habis berkata : “Sesungguhnya saya mempunyai sepuluh anak, tetapi
saya tidak pernah mencium seorangpun dari mereka.” Maka Nabi Saw bersabda : “Barangsiapa tidak mengasihi maka tidak akan
dikasihi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Al Barra’
Azib ra., ia berkata : “Rasulullah Saw
memerintahkan kepada kami untuk menjenguk orang sakit, mengiring jenazah,
mendoakan orang bersin (yang memuji Allah), menepati sumpah, menolong orang
teraniaya, memenuhi undangan dan menyebarluaskan salam.” (HR Bukhari dan
Muslim)
Dari Abu
Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadits qudsi: “Pada hari kiamat, Allah
Azza Wa Jalla berfirman : “Hai anak Adam (manusia) ! Aku sakit tetapi engkau
tidak menjenguk-Ku.” Anak adam menjawab : “Wahai Tuhanku, bagaimana aku mesti
menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam.” Allah berfirman :
“Tidakkah kamu tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, tetapi kamu tidak mau
menjenguknya. Tidakkah kamu tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya, niscaya
kamu menemukan Aku ada di sisinya. Wahai anak Adam, Aku minta makan kepadamu
tetapi kamu tidak mau memberi makan kepada-Ku.” Anak Adam menjawab : “Wahai
Tuhanku, bagaimana saya mesti memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah
Tuhan semesta alam?” Allah berfirman : “Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku
si Fulan minta makan kepadamu tetapi kamu tidak mau memberinya makan. Apakah
kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya makan niscaya kamu mendapatkan
hal itu tertulis di sisi-Ku. Wahai anak Adam, Aku minum makan kepadamu tetapi
kamu tidak mau memberi minum kepada-Ku.” Anak Adam menjawab : “Wahai Tuhanku,
bagaimana saya saya mesti memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan
semesta alam?” Allah berfirman : “Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu tetapi
kamu tidak mau memberinya minum. Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu
memberinya makan niscaya kamu mendapatkan hal itu tertulis di sisi-Ku. (HR
Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar